Rabu, 17 Desember 2008

Sambungan Cerpen " Hujan"

Di Golden Teater

"pus...!! pus...!!" bisiknya dibelakangku
"siapa ya? " sok nggak kenal.
"meong...meong..." ekspresinya luthu banget.
"masa' dah lupa sih sama meong ? "

Ternyata dia benar-benar manis dibalik kulitnya yang setengah gelap. Brownies.
Tubuhnya makin proporsional.
Kalau boleh kubocorin, saat masih SMA , dia gendut dan benar- benar nggak serasi sama rahangnya yang kecil. Itu karena dia pernah frustasi karena kesepian. Abis bia culun sih... Tapi dia baek , bisa jaga diri , dan rajin sholat. Perfect.

Tapi dia menyakitiku...

"kenalin, ini Dea. Dea, ini Mega. Dia teman baikku " Sambutnya tanpa dosa.
"oh ya, belum aku ceritain ya sama kamu ...pus, aku dah dapet cewek sekarang. Dea itu cewekku. Makasih dah buatku nggak culun lagi."

Tomi nggak sadar kalau dia telah menghancurkan harapanku

Aku berusaha tenang, aku ingin marah dan memukulnya. Dia bilang dia belum pernah punya cewek, dan kebohongannya yang membuatku marah. Selain itu aku sudah terlanjur suka sama meongku. Tomi....kamu jahat !!

Tak terasa aku menangis , aku menyesal telah mengenalnya dan mengharapkannya. Aku tak ingin dia tahu tangisanku. Baiknya aku pergi.

"Mega...!! Mega...!! Kamu kenapa? "
Teriakannya tak terdengar lagi di telingaku. Aku bingung mau kemana. Mungkin lebih baik jika aku sendiri . Di toilet.

Tangisku tak bisa kuhentikan. Telah kuhabiskan 10 lembar tissue...
Tiba- tiba...

"Pus...pus..." suara lirih di balik pintu.
"apa aku keterlaluan? " sepertinya dia menghiburku.

Aku tak bisa menjawabnya. Aku benar- benar sedih ...
Aku salah bila menyukainya. Aku tak bisa terima.

Tak terdengar lagi suaranya di balik pintu, mungkin dia sudah pergi. Aku pun lelah berada di toilet. Bau..

Secara pelan- pelan kutarik kunci pintu ke kanan. Ku dorong pintu itu... Ternyata dia dihadapanku dan langsung memeluk tubuhnya yang dingin. Aku bahagia di atas marahku.

"Maafkan aku " Tomi mengawalinya
"....................... " Aku tak mampu melepasnya dan tak mampu bersuara.
"ternyata aku telah membuatmu sedih ya...? "
"aku hanya bercanda "
" Dea itu adikku "

"Dughhh" jantungku berdetak begitu keras di atas jantungnya yang terasa saling beradu kekuatan. Aku salah paham.

"ih...dasar !!!! pembohong !!! " sebelku tak tertahankan lagi.
"kamu cemburu ya ? " kibulnya
" nggak banget !!! " aku merasa telah berbohong


Diam tanpa kata...




diam tanpa kata....





"Ai lov zu..." culunya kambuh saat bahagia seperti ini

Kulihat pipinya memerah dan hidungnya berdarah.....mimis.
Segera dia meminta tissue kepadaku.

"kamu nggak pa pa ? " ku alihkan pembicaraan

"aku malu "
Mungkin pertama kalinya dia nembak cewek. Namun inilah yang membuatku bahagia. Karena aku telah menjadi wanita pertama untuknya dan harus menjadi wanita terakhir untuknya.

Aku bahagia.....saat hujan turun. Lebih bahagia dari anganku untk dapat nilai 10 untuk kimiaku.
Hujan...............hujan........menyegarkan


"Ai lov zu tu " sambil kuhapus darah di hidungnya.

Mulai saat ini dia akan tetap menjadi milikku....tak kan kulepaskan...
Karena aku tak mau sendiri ...
Saat hujan turun.


* * *
Tulungagung, 6 desember 2008
Created by : Kunii

1 komentar:

Pena Ananda Club mengatakan...

Salam..... ikutan pembuatan ANTOLOGI yuk.. Pengumumannya liat di blog PenAC: penaanandaclub.wordpress.com. Sukses bwtmu deh....:thumbsup: